ruang portal – Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) dengan bangga menggelar Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) Tingkat Kabupaten Bekasi Tahun 2024 pada Jumat (15/11) pagi.
Acara seru ini berlangsung di Museum Gedung Juang ’45 yang terletak di Jl. Sultan Hasanudin, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan.
Yudi Candra Permana, Kabid Olahraga Disbudpora Kabupaten Bekasi, menjelaskan bahwa tahun ini ada lima jenis olahraga yang akan dipertandingkan, yaitu balokan, hadang, sumpitan, egrang, dan terompah panjang. “Tahun lalu ada gasing, tapi tahun ini kami menggantinya dengan balokan,” tambahnya.
Yudi merasa bersyukur dengan pelaksanaan Potradnas kali ini. Tahun lalu, hanya dua sekolah yang berpartisipasi, namun tahun ini jumlahnya melonjak menjadi 22 sekolah dari sembilan kecamatan di Kabupaten Bekasi, dengan total 441 peserta pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. “Alhamdulillah, antusiasme semakin meningkat,” ungkap Yudi.
Ajang Potradnas ini juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk bersiap menuju even serupa di tingkat provinsi pada tahun 2025 dan level nasional di Gorontalo pada tahun yang sama. “Kami menjadikan Potradnas ini sebagai prioritas untuk menyiapkan atlet-atlet pelajar berbakat dalam olahraga tradisional,” jelasnya.
Kepala Disbudpora Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha, menekankan bahwa terselenggaranya Potradnas ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Daerah dalam menghidupkan kembali olahraga tradisional di kalangan masyarakat.
Iman mengungkapkan keprihatinannya, karena minat generasi muda terhadap olahraga tradisional mulai memudar seiring dengan perkembangan teknologi. “Anak-anak sekarang lebih tertarik pada permainan berbasis IT, padahal olahraga tradisional memiliki banyak nilai, seperti meningkatkan konsentrasi, menguji ketangkasan, dan membangun kekompakan tim,” ujarnya.
Ia berharap, melalui Potradnas, olahraga tradisional dapat menjadi bagian dari budaya yang diwariskan kepada generasi mendatang. “Kami ingin Potradnas menjadi ajang bergengsi, bukan hanya untuk pelajar, tetapi juga untuk masyarakat umum,” tambahnya.
Yudi Candra Permana berharap, melalui Potradnas, Kabupaten Bekasi dapat melahirkan atlet-atlet olahraga tradisional yang berbakat dan mengharumkan nama daerah. “Olahraga tradisional harus dibudayakan sejak dini, terutama di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Ke depan, pemerintah akan memperkuat kerjasama dengan organisasi olahraga dan sekolah-sekolah di Kabupaten Bekasi. “Kami berencana menjadikan olahraga tradisional sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah,” ungkap Yudi.
Dengan langkah ini, Yudi yakin bahwa olahraga tradisional tidak akan kalah pamor dengan olahraga prestasi lainnya. “Tentunya, para atlet akan mendapatkan pembinaan yang berjenjang,” jelasnya.
Yudi juga berharap untuk melakukan sosialisasi yang lebih masif tentang olahraga tradisional. “Kami ingin setiap kecamatan memiliki perwakilan satu sekolah, agar olahraga tradisional bisa membudaya dan menjadi favorit seperti olahraga prestasi,” tutupnya.
CCP/SS