ruang portal – Situasi di DPD Golkar Kabupaten Bekasi saat ini sangat memprihatinkan, dengan ketegangan serta perpecahan yang semakin nampak. Ketidakpuasan di antara pengurus dan anggota partai semakin terasa, terutama karena tidak adanya undangan untuk pelantikan Ketua DPRD yang baru. Hal ini tidak hanya mencerminkan adanya masalah internal yang serius dalam partai, tetapi juga menunjukkan ketidakstabilan yang dapat berdampak negatif pada kinerja partai.
Seorang narasumber dari dalam Partai Golkar yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa krisis komunikasi internal merupakan penyebab utama perpecahan ini. “Ketidakadaan undangan resmi untuk pelantikan ketua DPRD menunjukkan adanya masalah serius dalam manajemen komunikasi di DPD Golkar. Pengurus yang tidak diundang merasa diabaikan dan tidak dihargai, yang dapat memicu ketidakpuasan dan kekecewaan yang lebih dalam. Dalam organisasi politik, komunikasi yang baik sangat penting untuk menjaga solidaritas dan kesatuan di antara anggota,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa perpecahan di tubuh DPD Golkar Kabupaten Bekasi dapat berdampak merugikan bagi soliditas partai. Ketika pengurus dan anggota merasa terpinggirkan, mereka mungkin akan mencari dukungan di luar partai atau bahkan membentuk aliansi baru. Ini berpotensi melemahkan posisi Golkar di tingkat lokal. Kekuatan partai sangat bergantung pada kesatuan dan dukungan dari anggotanya. Jika situasi ini dibiarkan berlanjut, tidak menutup kemungkinan Golkar akan kehilangan pengaruhnya di Kabupaten Bekasi.
Krisis ini juga mencerminkan adanya masalah kepemimpinan dalam DPD Golkar. Seorang pemimpin yang efektif seharusnya mampu menjaga hubungan baik dengan semua anggota dan pengurus. Ketidakmampuan untuk mengundang semua pihak yang berkepentingan dalam acara penting seperti pelantikan ketua DPRD menunjukkan kurangnya perhatian terhadap dinamika internal partai. “Pemimpin yang baik seharusnya mampu merangkul semua elemen dalam partai, bukan justru menciptakan jarak dan perpecahan,” tegasnya.
Dia menutup dengan menyatakan bahwa perpecahan ini memperbesar tantangan yang dihadapi DPD Golkar Kabupaten Bekasi. Partai harus segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan internal dan membangun kembali kepercayaan di antara anggotanya. Ini termasuk melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan yang ada saat ini dan mencari solusi untuk mengatasi ketidakpuasan yang muncul. Jika tidak, Golkar berisiko kehilangan dukungan dari basis pemilihnya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil Pilkada yang akan datang.
SS