ruang portal – Menjelang debat calon bupati, situasi politik di Kabupaten Bekasi semakin memburuk. Salah satu penyebab utama yang sangat merugikan adalah peran ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi. Kita harus menyadari bahwa pembelahan suara partai ini bisa berakibat fatal bagi stabilitas dan kesatuan partai itu sendiri.
Pembelahan suara dalam politik sering kali disebabkan oleh perbedaan pandangan atau kepentingan di antara anggota partai. Dalam hal ini, ketua DPD tampaknya lebih memprioritaskan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu daripada kepentingan partai secara keseluruhan. Tindakan dan strategi yang diambil oleh ketua DPD sangat mencolok dan merugikan.
Pengamat politik Dito menegaskan bahwa salah satu indikasi pembelahan suara adalah ketika ketua DPD mengabaikan aspirasi dan suara anggota partai lainnya. Dalam beberapa kesempatan, ketua DPD lebih memilih untuk mendukung calon tertentu tanpa mempertimbangkan masukan dari pengurus dan kader di tingkat bawah. Hal ini jelas menciptakan ketidakpuasan di kalangan anggota yang merasa suara mereka diabaikan.
“Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama saat debat pertama kemarin, di mana para kader yang tidak setia terlihat jelas oleh paslon nomor 01. Ini bisa menjadi catatan buruk bagi Dani Ramdan,” kata Dito saat dihubungi semalam.
Dito juga menambahkan bahwa dalam upaya untuk menarik suara, ketua DPD mungkin menggunakan politik identitas untuk mendapatkan dukungan dari kelompok tertentu. Pendekatan ini dapat menimbulkan ketegangan di dalam partai, karena anggota yang tidak sejalan merasa terpinggirkan. Pembelahan suara semakin nyata ketika anggota partai terpaksa memilih antara loyalitas kepada partai atau kepada identitas kelompok mereka.
Menjelang debat calon bupati Bekasi, peran ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi dalam membiarkan pecah belahnya suara partai sangat merugikan bagi Dani Ramdan sebagai calon Bupati yang diusungnya. Tindakan ketua DPD yang cenderung mengabaikan aspirasi anggota dan menggunakan taktik politik yang tidak etis dapat berakibat fatal bagi stabilitas dan kesatuan partai. Jika situasi ini tidak segera ditangani, Partai Golkar berisiko kehilangan dukungan pemilih, mengalami fragmentasi internal, dan merusak citra partai di mata publik.
“Dani Ramdan akan terbebani dengan apa yang ditunjukkan oleh Golkar saat ini, bahkan jika dia menang, dia mungkin merasa itu bukan karena jasa Partai Golkar Kabupaten Bekasi,” tutupnya.
SS